~~~ Welcome to my blog! And don't forget to visit again ^^ Arigato! ありがとう ~~~
Welcome to Chovanila Zone Blog! Please leave a chat or comment :)
RSS

Thursday 27 June 2013

MISTERI DANAU ALFORIA : Hutan Alfo!!! I’M COMING!!!



Hari ini, tanggal 20 November 2013. Inilah hari yang kutunggu-tunggu. Kalian tahu mengapa? Hari ini aku berangkat Studytour ke Hutan Alfo!!! Tentu senang sekali bukan? Meskipun banyak perlengkapan yang harus aku bawa, tetapi itu tidak menjadi masalah buatku. Aku selalu membayangkan betapa serunya berpetualang di hutan. Itulah impianku sejak SD dulu. Dan akhirnya terwujud hari ini.
            Aku dan teman-teman berkumpul di sekolah untuk berangkat bersama. Perjalanan membutuhkan waktu sekitar 5 jam. Aku menikmati pemandangan sepanjang perjalanan melalui kaca jendela bis. Sungguh indah sekali! Aku membayangkan betapa indahnya hutan Alfo nanti. Keindahan ini mungkin tidak ada di kotaku.
            “Radif, kamu kenapa sih? Dari tadi aku lihat kamu melamun terus! Kamu sakit?”tanya Farah penuh perhatian. “Hah,, iya,, mmm,, eh,, aku dari tadi melamun ya? Mmm,, aku nggak sakit kok! Cuma terkagum aja melihat pemandangan disini bagus banget!”jawabku setengah kaget mendengar pertanyaan Farah yang membuyarkan lamunanku. Akhirnya aku bercanda bersama teman-temanku.
            Beberapa jam telah berlalu… Kayaknya Hutan Alfo sudah dekat deh! Itu artinya sudah mau sampai. “Guys, kita sudah mau sampai lho!”seruku. Semua teman-temanku terkaget mendengar teriakanku, lalu menghentikan aktivitasnya masing-masing. “Cherrysa!!! Suaramu kenceng banget!!!!!!”protes Fista. “Hehehe… Sorry!”ucapku merasa tak bersalah. Lima menit kemudian, bis yang kami tumpangi memasuki kawasan Hutan Alfo. Anak-anak bersorak gembira. Lalu kami bergegas turun dari bis dan mendengarkan Pemandu berbicara.
            “Anak-anak, hutan ini sering dimanfaatkan untuk wisata, jadi binatang buas di hutan ini jumlahnya sedikit. Kalian harus berhati-hati dengan Danau Alforia yang ada di sudut sana! (menunjuk sebuah arah). Jaga diri kalian baik-baik. Diusahakan kalian juga tidak mendekati gua yang ada di sebelah sana! (menunjuk sebuah arah). Kalian mengerti?”ucap Pemandu. “Mengerti Pak!”jawab anak-anak kompak. Aku sebenarnya heran, mengapa kami semua tidak dibolehkan mendekati sebuah danau dan gua. Tetapi, aku berusaha untuk melupakan pertanyaanku, berpikir positif, dan menghilangkan sedikit rasa takut yang menyelimuti hatiku.
            Kami diberi kesempatan untuk berjalan-jalan melihat pemandangan Hutan. Tetapi, kami tidak diperbolehkan berjalan terlalu jauh. Setelah satu jam, kami disuruh berkumpul di penginapan dan beristirahat karena hari sudah malam.
            Satu kamar berisi 5 anak. Kamar cewek di lantai atas, dan kamar cowok di lantai bawah. Aku satu kamar dengan Nadia, Farah, Fista, dan Aliya. Aku merapikan barang-barangku dan kuletakkan tasku di pinggir tembok sebelah tas milik Aliya.
            Entah mengapa, aku berfirasat tidak baik saat itu. Aku merasa, sepertinya aku tidak diperbolehkan untuk meneruskan studytourku. Padahal selama ini aku tidak pernah takut saat bepergian jauh dari orangtua. Aku tidak mengalami perasaan seperti ini waktu liburan SD dulu. Hatiku tidak tenang. Ingin rasanya aku pulang dan berkumpul bersama keluargaku.
            Kulihat jam dinding yang menunjukkan pukul 9 malam. Biasanya jam segini aku masih bercanda dengan Dinda, atau melihat televisi bersama bunda dan ayah di ruang keluarga. Aku sangat merindukan mereka. Padahal baru sehari aku disini. Tiga hari lagi aku baru pulang. Aku menengok teman-temanku. Sepertinya mereka sudah tidur lelap, mungkin karena kelelahan. Aku berusaha memejamkan mataku, tetapi tidak bisa. Padahal aku sendiri lelah dan menginginkan untuk tidur.
            Tiba-tiba ada suara yang memanggilku. “Cherrysa, kamu kenapa? Kok sepertinya tidak tenang begitu?”. Aku menoleh dan mencari arah suara. Ternyata itu adalah suara Nadia. “Nggak kok, Nad! Tapi memang benar sih, aku tidak tenang.”jawabku pelan. “Nggak tenang kenapa? Kangen sama Dinda ya?”kata Nadia. “Iya, aku kangen sama Dinda. Tapi bukan karena itu yang buat aku gak tenang.”ucapku. “Terus, karena apa?”tanya Nadia penasaran. Aku heran, mengapa dia bertanya seperti itu. Selama ini Nadia tidak pernah bertanya sampai jelas gitu. Apa mungkin dia juga merasa tidak tenang sepertiku? Ah, tidak ada salahnya aku ceritakan apa yang aku rasakan.
            “Gak tau kenapa, aku merasa tidak tenang Nad! Sepertinya aku tidak dibolehkan untuk meneruskan studytour kita ini. Aku pengen pulang…”ucapku pelan. Aku tidak pernah berbicara sepelan ini. Suaraku yang biasanya keras, menjadi kecil seperti orang yang kehabisan suara. Tanpa kusadari, perlahan-lahan air mataku menetes. Cherrysa menangis? Baru kali ini aku menangis dihadapan temanku.
            “Perasaan kita kok bisa sama ya? Aku juga merasa tidak enak dengan studytour kita kali ini. Aku pengen pulang. Aku kangen sama Kitty.”ucapnya. Ya ampun, kangen kok sama kucing? Hehehe… Nadia ada-ada aja deh!
            “Atau jangan-jangan ada sesuatu yang akan terjadi diantara kita nanti?”kata Nadia. “Ah, jangan berpikir negatif seperti itu dong! Aku jadi tambah takut nih!”balasku. Tapi benar juga sih apa yang dikatakan Nadia. Kenapa perasaanku dan Nadia bisa sama seperti ini? “Kita tidur yuk! Kamu pasti ngantuk kan?”ucapku. Nadia mengangguk. Aku tahu dari mata Nadia, sepertinya dia tidak bisa tidur.
            Sebelum tidur, aku menyempatkan waktu untuk berdoa kepada Allah. Ya Allah, tenangkanlah hatiku… Jauhkanlah aku dari pikiran yang negatif… Hapuslah rasa takut yang menghantui hambamu ini, Ya Allah. Amin ya robbal ‘alamin…, doaku dalam hati. Setelah berdoa, hatiku sedikit lebih tenang. Tak lama kemudian, aku dan Nadia tertidur lelap menyusul Farah, Aliya, dan Fista.

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment