~~~ Welcome to my blog! And don't forget to visit again ^^ Arigato! ありがとう ~~~
Welcome to Chovanila Zone Blog! Please leave a chat or comment :)
RSS

Saturday 15 February 2014

Catatan Jurnalku : Desa Gandusari, Hanya 8 km dari Kelud (2)

Minggu, 16 Februari 2014

Biltar - radifafarah.blogspot.com Letusan Gunung Kelud (13/2) memuntahkan ribuan material yang meresahkan penduduk desa sekitarnya. Tak hanya batuan, debu, pasir, dan abu vulkanik yang dinilai berbahaya ini menyebar hingga hampir seluruh kota di Jawa. Gunung yang terletak di perbatasan kota Kediri-Blitar itu meletus setelah 7 tahun terdiam. Pada tahun 2007, Kelud tidak meletus sepenuhnya, melainkan menjadi anak gunung yang berada di sebelahnya.
Setelah letusan gunung terdengar, penduduk desa sekitar tampak panik dan berlari tunggang langgang meninggalkan rumahnya. Mereka tak memikirkan harta, yang diutamakan adalah keselamatan nyawanya dan keluarganya. Yang mereka cari saat itu hanyalah tempat pengungsian. Salah satu desa yang letaknya cukup dekat dengan gunung Kelud ialah Desa Gandusari, kabupaten Blitar. Dari kaki gunung Kelud, desa ini hanya berjarak sekitar 8 km saja. Padahal, desa yang berjarak hingga 10 km dari kaki gunung Kelud dinyatakan berbahaya. Berikut pembuktiannya :

Gambar diatas diambil dari salah satu koran di Jawa

Untuk itu, warga desa Gandusari dihimbau untuk terus berjaga-jaga selama 1 bulan ini, karena keadaan Gunung Kelud yang masih labil dan diperkirakan akan ada letusan susulan sewaktu-waktu. Ada sebagian warga yang memilih mengungsi ke tempat saudara di luar kota, ada juga yang memilih untuk tetap di rumah. Warga desa Gandusari berharap, keadaan Kelud akan stabil seperti sedia kala. -Rr. Dantya Farah F-

[Itu saja pembahasan mengenai 'Catatan Jurnalku' edisi kali ini. Mengapa author memilih desa ini? Karena, ada keluarga author yang tinggal di desa ini. Dan author juga pernah tinggal di desa ini, bahkan pernah sekolah disana. Jadi author tahu pasti, bagaimana keadaan gunung Kelud jika dilihat dari desa ini. Perhatian, sekiranya kata-kata di dalam tanda baca [] tidak penting, tidak harus dibaca, dan lebih baik jika tidak dibaca! Dihimbau untuk readers, semoga tidak membacanya. And, thanks for read!]

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Friday 14 February 2014

Catatan Jurnalku : Letusan Gunung Kelud 2014 (1)

Jumat, 14 Februari 2014

Sidoarjo -  radifafarah.blogspot.com  (14/02) Letusan gunung Kelud (13/02) kemarin, sekitar pukul 22.50 WIB, sangat meresahkan warga sekitar. Gunung yang terletak di perbatasan kota Kediri dan Blitar itu meletus setelah dinyatakan berstatus 'Awas' 45 menit sebelumnya. Tak ada yang menyangka, betapa dahsyatnya letusan gunung Kelud tahun ini. Beberapa daerah di Jawa Timur hingga sebagian Jawa Barat pun terkena imbasnya. Salah satunya yaitu kota Sidoarjo. Padahal, letak kota ini lumayan jauh dari lokasi gunung, ± 200 km. Setelah letusan gunung Kelud terjadi, hujan abu melanda kota udang ini. Keesokan paginya, Sidoarjo penuh kabut abu vulkanik. Tentunya, keadaan ini sangat mengganggu pengguna jalan dalam hal berkendara. Ditambah lagi jalanan yang penuh debu abu vulkanik. Tak salah, jika banyak pengendara kendaraan bermotor yang kelilipan. Untungnya, sore hari (14/02) hujan turun. Setidaknya, air hujan tersebut dapat membantu warga membersihkan abu vulkanik yang mengotori halaman rumah dan sekolahan. Contohnya, seperti yang terjadi di SMP Negeri 1 Sidoarjo. Lapangan basket, futsal, bahkan kelas dan ruangannya sangat licin dipenuhi abu vulkanik. 



Kejadian seperti ini hanya 7 tahun sekali terjadi. Tak heran, sekolah-sekolah di Jawa Timur untuk hari Sabtu diliburkan karena kondisi Gunung Kelud yang masih labil dan bisa meletus sewaktu-waktu. 

Penjelasan diatas kiranya cukup membahas letusan Gunung Kelud 2014. Untuk selanjutnya, bisa ditunggu posting 'Catatan Jurnalku' yang lain. Thanks for read! -Rr. Dantya Farah Fortuna-

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Saturday 1 February 2014

Puisi : Tragedi Cinta dan Pengaguman

Coretan pena manis penuh angan

Sang pelukis waktu, di masa depan
Hanya sekedar khayalan, yang diisi bayangan
Tanpa akal, pikir, dan perasaan
                                 Perhatian dan penantian
                                 Tak bisakah kata-kata itu dipisahkan?
                                 Karena penantianlah perhatian ada
                                 Dan karena perhatian pula penantian ada
Inikah arti cinta yang sesungguhnya?
Cinta yang memandang sisi kagum saja?
Pengaguman yang tak layak disebut cinta
Tapi mengapa, kata cinta itu tercipta?
                                 Detik-detik maut yang kian menikam
                                 Batas waktu antara cinta dan pengaguman
                                 Sampai kapan rasa cinta palsu ini berjalan?
                                 Cinta yang mengandalkan pengaguman belaka
Entah kapan, rasa kagum ini berhenti
Hanya waktu yang dapat menjawab
Pertanyaan maut yang tak seseorang pun mengerti
Pengaguman yang tak lepas dari keterlanjuran
                                 Apalah arti cinta?
                                 Jika tersirat pengaguman semata
                                 Dan apalah arti kagum?
                                 Bila kata cinta tercipta karenanya

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS